GRESIK - Memanfaatkan kotoran menjadi barang produktif dan memiliki daya jual, dilakukan oleh Sukamto, salah satu warga binaan Pelda A.R. Yazid Babinsa Sumengko 0817/02 Wringinanom, yang memiliki usaha pembuatan pupuk organik cair dengan mengolah Kotoran hewan, Selasa (6/9/2022).
Pupuk organik cair milik Sukamto, berasal dari kotoran kelelawar, kencingnya sapi, Biu pengurai yang semuanya diolah secara fermentasi. Usaha pembuatan pupuk cair merupakan upaya Sukamto untuk meningkatkan perekonomian dimasa pandemi covid-19.
Baca juga:
Dandim Magelang Lepas 3 Pamen Terbaiknya
|
Sukamto mengatakan, “Dalam pembuatan pupuk cair proses pembuatannya selalu dilakukan secara Fermentasi dan tidak menggunakan bahan kimia yang berbahaya, kami dalam sebulan bisa menghasilkan 1.000 Liter pupuk cair dengan label BKR yang dipasarkan diseluruh wilayah Jawa timur dan Bali sesuai dengan permintaan konsumen.” tuturnya.
“Karena pupuk organik cair ini sangat baik untuk tumbuhan, lebih efektif dan efisien jika diaplikasikan pada daun, bunga dan batang dibandingkan pada media tanam. Nutrisi yg ada pada pupuk cair lebih rentan terbawa erosi namun lebih mudah dicerna oleh tanaman. Namun Kendala yang sering kami hadapi yaitu bahan baku saat ini susah didapatkan.” tuturnya.
Bersama Sukamto, Pelda A.R. Yazid mengatakan “Kami harap kepada pengusaha seperti bapak Sukamto apabila ada limbah pengolahan pupuk yang tidak digunakan, tidak dibuang secara sembarangan, dan tetap memperhatikan kebersihan lingkungan, dan juga usaha seperti ini harus bisa mengkaryakan warga sekitar agar bisa membantu perekonomiannya.” tuturnya. (Pen/Jon)